Kamis, 11 November 2010

Sistem Gerak

Bergerak merupakan salah satu ciri yang dimiliki oleh makhluk hidup. Merupakan sistem yang dapat menggerakan tubuh makhluk hidup tersebut. Pada semua makhluk hidup vertebrata, gerakan tubuhnya melibatkan tulang dan otot. Mari kita lihat pembahasan yang pertama yaitu gerak pada manusia.

1.GERAK PADA MANUSIA

Manusia memiliki kemampuan yang sangat baik untuk melakukan berbagai macam variasi gerakan. Oleh karena itu, kita akan mempelajari adanya gerakan kontraksi pada tulang dan otot.

- Rangka tubuh manusia
Rangka tersusun dari tulang. Jumlah tulang yang menyusun rangka manusia jumlahnya 206 potong tulang. Tulang berhubungan dengan tulang lain pada sambungan tertentu. Sambungan tersebut yang membantu kelancaran gerakan tubuh. Maka rangka ini disebut rangka dalam (endoskeleton).

Fungsi rangka:
- membuat gerakan tubuh
- menopang berdirinya tubuh
- memberi bentuk tubuh
- melindungi organ penting tubuh yang lunak Cth: Otak, paru, jantung, dll.
- tempat melekatnya otot rangka
- tempat pembentukan sel darah merah



Berdasarkan jenisnya, tulang dibagi menjadi dua yaitu tulang rawan (kartilago) dan tulang keras (osteron).

A. Tulang rawan (kartilago)
Tulang rawan adalah tulang yang lunak. Tulang rawan dibentuk oleh sel-sel tulang rawan (kondrosit) dan bahan dasar (matriks). Diantara tulang rawan terdapat banyak zat perekat (kolagen) dan sedikit zat kapur sehingga tulang rawan bersifat lentur dan elastis. Cth: tulang daun telinga, tulang hidung, rangka fetus. Tulang rawan dibagi menjadi tiga yaitu tulang rawan hialin, tulang rawan elastis dan tulang rawan fibrosa.

- Tulang rawan hialin
Tulang rawan hialin bersifat halus, lentur, transparan dan memiliki matriks yang homogen. Tulang rawan ini terdapat pada permukaan persendian serta dinding trakea.



- Tulang rawan elastis
Tulang rawan elastis bersifat lentur dan matriks memiliki serabut elastis yang bercabang-cabang. Tulang rawan elastis terdapat pada ujung hidung dan daun telinga.

- Tulang rawan fibrosa
Tulang rawan fibrosa bersifat kurang lentur dan matriks mengandung banyak serabut-serabut kolagen. Terdapat di antara ruas-ruas tulang belakang dan tulang rawan pada lutut.

B. Tulang Keras (Osteon)
Matriks tulang yang rapat dan padat akan membentuk tulang keras. Tulang keras berasal dari tulang rawan. Bagian dalam dari tulang berisi sum-sum tulang. Berdasarkan bentuknya tulang keras dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu tulang pendek, tulang pipih dan tulang pipa.

- Tulang pendek
Tulang pendek berbentuk silinder kecil. Cth: ruas-ruas tulang belakang, tulang pergelangan kaki dan tulang pergelangan tangan.

- Tulang pipih
Tulang pipih berbentuk pipih dan lebar. Cth: tulang dada, tempurung kepala, tulang rusuk, tulang belikat.



-Tulang pipa
Tulang pipa berbentuk panjang seperti pipa. Cth: tulang paha, tulang betis, tulang lengan atas.



2.SUSUNAN RANGKA TUBUH MANUSIA
Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh manusia dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu :

A.Tulang Tengkorak
Fungsi tulang tengkorak adalah melindungi otak. Tulang tengkorak tersusun atas 22 tulang pipih yang saling berhubungan dan membentuk suatu rongga. Tulang tengkorak dibagi menjadi 2 yaitu tulang tengkorak bagian kepala dan tulang tengkorak bagian muka.



- Tulang tengkorak bagian kepala
Tulang tengkorak bagian bagian kepala mengelilingi dan melindungi organ yang sangat vital yaitu otak. Terdiri dari 10 tulang yaitu 1 tulang tengkorak belakang, 1 tulang dahi, 2 tulang ubun-ubun, 2 tulang pelipis, 2 tulang tapis, 2 tulang baji.

- Tulang tengkorak bagian muka
Tulang tengkorak bagian muka terletak pada bagian muka, kepala. Tersiri dari 2 tulang rahang atas, 2 tulang rahang bawah, 2 tulang pipi, 2 tulang mata, 2 tulang hidung, 2 tulang langit-langti dan 1 tulang pangkal lidah.

B.Tulang Badan
Tulang badan berfungsi untuk menopang tubuh secara keseluruhan. Tulang badan dibagi menjadi 5 yaitu tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk, dan tulang gelang bahu, dan tulang gelang panggul.

-Tulang belakang
Berperan menyangga tulang tengkorak, menyokong tubuh, menjaga kestabilan tubuh dan tempat melekatnya tulang-tulang rusuk. Terdiri dari 33 ruas tulang belakang, yaitu 7 ruas tulang leher, 12 ruas tulang punggung, 5 ruas tulang pinggang, 5 ruas tulang kelangkang, dan 4 ruas tulang ekor.



-Tulang dada
Tempat melekatnya tulang rusuk bagian depan. Terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian hulu, badan. dan taju pedang.

-Tulang rusuk
Terdiri dari 7 pasang tulang rusuk sejati, 3 pasang tulang rusuk palsu dan 2 pasang tulang rusuk melayang.



-Tulang gelang bahu
Terdiri dari dua tulang belikat dan dua tulang selangka. Berbentuk segitiga pipih dan memiliki tonjolan yang disebut paruh gagak.



-Tulang gelang panggul
Terdiri dari dua tulang panggul, dua tulang duduk dan dua tulang kemaluan.



C. Tulang Anggota Gerak
Tulang anggota gerak terdiri dari dua kelompok, yaitu tulang anggota gerak bagian atas dan tulang anggota gerak bagian bawah.

-Tulang anggota gerak bagian atas
Terdiri dari dua tulang lengan atas, dua tulang pengumpil, dua tulang hasta, enam belas tulang pergelangan tangan, sepuluh tulang telapak tangan dan 28 tulang jari tangan.



-Tulang anggota gerak bagian bawah
Terdiri dari dua tulang paha, dua tulang tempurung lutut, dua tulang kering, dua tulang betis, empat belas tulang pergelangan kaki, sepuluh tulang telapak kaki dan 28 tulang jari kaki.



3. HUBUNGAN ANTARTULANG
Hubungan antartulang disebut artikulasi. Hubungan antartulang yang memungkinkan pergerakan disebut persendian. Berdasarkan dapat dan tidaknya digerakkan, dibedakan atas diartrosis, amfiartrosis dan sinartrosis.

Diartrosis
Hubungan antartulang yang dapat digerakkan dengan bebas. Diartrosis memudahkan tulang untuk bergerak karena adanya struktur tertentu dan juga dimungkinkan adanya bentuk-bentuk tertentu dari ujung-ujung tulang yang berhubungan. Memiliki struktur yang terdiri dari bonggol sendi, tulang rawan sendi dan mangkok sendi. Berdasarkan arah geraknya, diartrosis terdiri dari lima macam yaitu sendi peluru, sendi engsel, sendi putar, sendi pelana dan sendi geser.

-Sendi peluru
Bentuk hubungan dua tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan ke segala arah.



-Sendi engsel
Bentuk hubungan dua tulang yang hanya memungkinkan gerak ke satu arah.

-Sendi putar
Bentuk hubungan dua tulang yang memungkinkan tulang yang satu bergerak mengitari ujung tulang yang lain sehingga terjadi gerak rotasi (memutar).



-Sendi pelana
Bentuk hubungan dua tulang dan kedua ujung tulang berbentuk pelana kuda.

-Sendi geser
Bentuk hubungan dua tulang yang memungkinkan terjadinya sedikit gerakan.

Amfiartrosis
Hubungan antartulang yang memungkinkan terjadinya gerak yang sangat terbatas. Penghubung antartulang pada amfiartrosis adalah tulang rawan.

Sinartrosis
Hubungan antartulang yang tidak dapat digerakkan sama sekali. Ujung-ujung tulang yang berhubungan diperstaukan oleh serabut jaringan ikat dan mengalami osifikasi sehingga tidak dapat digerakkan.

4. KELAINAN DAN PENYAKIT PADA TULANG
Kelainan dan penyakit pada tulang dapat menggangu proses gerak yang normal. Dapat disebabkan oleh infeksi kuman penyakit, kecelakaan, faktor keturunan, kebiasaan sikap tubuh yang salah serta kekurangan vitamin D dan zat kapur.

- Infeksi Kuman Penyakit
Kuman penyakit kelamin dapat menyebabkan peradangan pada sendi. peradangan ini menimbulkan rasa sakit bila sendi digerakkan. Ini terjadi karena kekurangan cairan sehingga sendi menjadi kering. Ini disebut artiritis sika. Rongga sendi dapat pula terisi oleh getah radang yang disebut artritis eksudatif. Umumnya kulit di atas sendi yang mengalami peradangan berwarna merah. Infeksi virus polio dapat menyebabkan gangguan pada tulang. Orang yang terkena penyakit ini dapat menjadi lumpuh. Dapat dicegah dengan imunisasi poilio pada saat bayi.

-Kecelakaan
Akibat kecelakaan, seseorang dapat memgalami retak tulang, patah tulang atau memar. Patah tulang dapat dibedakan menjadi dua macam. Bila tulang patah, tetapi otot dan kulit tidak terluka disebut patah tulang tertutup. Bila tulang patah sehingga menembus otot dan kulit disebut patah tulang terbuka. Kecelakaan juga dapat menyebabkan robeknya selaput sendi yang disebut memar. Robeknya selaput sendi yang diikuti oleh lepasnya ujung tulang sendi disebut urai sendi.



-Kekurangan vitamin D dan zat kapur
Dapat menyebabkan gangguan pada proses pembentukan tulang, sehingga tulang kurang keras. Bila kekurangan pada masa anak-anak maka terjadi pembengkokan. Pembengkokan dapat ke arah luar seperti O atau ke arah dalam seperti X. Penyakit akibat kekurangan vitamin D disebut rakhitis.

-Kebiasaan sikap tubuh
Kebiasaan sikap tubuh, misalnya kebiasaan duduk yang salah dapat menyebabkan kelainan pada punggung. Tulang belakang yang melengkung ke arah depan disebut lordosis. Tulang belakang yang melengkung ke belakang disebut kifosis. Tulang belakang yang melengkung ke samping disebut skoliosis. Kebiasaan membawa beban di pundak dapat menyebabkan cacat pada tulang.

http://kknbergerakuntuk8f.wordpress.com/2010/04/16/sistem-gerak/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar